Hanya Sebuah Cerita



     Aku ingin menceritakan sebuah kisah. Bukan, bukan kisah romantis apalagi kisah lucu tetapi kisah hati seorang gadis yang kesepian.

                                                                       *****

    Di malam hari yang gelap, sunyi dan dingin terdengar suara isakan dari salah satu bilik kamar di suatu rumah. Bukan, itu bukan suara penunggu dari kamar itu tapi melaikan suara isakan dari seorang gadis yang sangat terdengar lirih. Dalam isakannya dia menyuarakkan seluruh isi hatinya yang membuat siapapun mendengarnya akan terikut menitihkan airmata dengan sendirinya. 

   Keesokan harinya disuatu sekolah, gadis itu tersenyum bahkan nyengir ketika setiap teman yang dikenalnya menyapanya. Dia melontarkan lelucon kepada orang-orang yang menyapanya.Dia bertingkah konyol seakan-akan dia gila. Ketika didepan khlayak ramai dia memang seperti itu ceria seakan tanpa beban, tertawa lebar seakan tak pernah menangis, dan tersenyum manis seakan tak pernah merasakan pahit. Dia memang munafik atau jangan-jangan dia mempunyai keperibadian ganda, tapi memang begitulah dia.

     Ketika malam tiba dan waktunya orang-orang untuk memajamkan mata, dia-si gadis- kembali menangis dan menyuarakkan isi hatinya kembali lewat tulisan yang dia tulis disebuah buku kecil. Dia tak pernah menceritakan apa yang dia rasakan kepada orang lain. Dia bukan seorang introvert, berulang kali test psikologi berulang kali juga dia dinyatakan ekstrovert. Tapi entah kenapa dia menjadi menutup diri tentang isi hatinya. 

     Selama beberapa tahun ini hidup si gadi memang menjadi seperti itu. Dia tak pernah lagi menceritakan kisah hatinya, dia tak pernah lagi membagi masalahnya dengan orang lain yang dia lakukan adalah tersenyum manis ketika di khlayak ramain dan kembali murung ketika di kesepian. Miris.

     Ternyata yang membuat dirinya berubah selama beberapa tahun ini ialah kenyataan bahwa di lubuk hatinya dia kesepian, dia butuh penopang untuk bertahan dan penopang yang dipakai selama ini adalah berpura-pura menjadi orang yang paling bahagia walau sebenarnya tidak.Dia selalu menyembunyikan kesedihannya dengan tawanya, dia selalu menyembunyikan masalahnya lewat leluconnya. 

      Waktu itu buku kecilnya tergolek begitu saja di dalam kamarnya tanpa pengawasan si gadis. Di buku kecil itu terdapat semua tentang isi hati si gadis tanpa terkecuali. Tulisannya memang berantakan tetapi jika dibaca lebih teliti tulisan itu menyiratkan sebuah luka dan kesedihan yang mendalam. Tentang keluarga, persahabatan, hidup, dan pujaan hati.

       " Aku hanya capek tidak di perdulikan. Aku bukan introvert, berkali - kali aku dinyatakan ekstrovert oleh para psikolog. Tetapi tidak di pedulikan dan tidak di dengarkan membuatku menutup diri. "
   
" Sering kali ku berfikir untuk melarikan diri ketempat yang tidak ada seorangpun mengenalku, hidup mandiri di pedalaman yang hanya ditemani oleh udara yang menyegarkan, gabungan suara - suara hewan yang mengalun dengan merdu dan alam yang rela disetubuhi. "

" Yang aku butuhkan hanya di dengarkan walaupun tak diberi solusi, tak diberi kata - kata semangat, tak di beri kata - kata manis dan tak diberi pundak. Aku rela dihina jika keluh kesahku ini didengarkan, aku rela dijauhi asalkan ada yang mau mendengar kisahku ini. "


" Aku memutuskan untuk menceritakan semuanya di buku kecil ini karena tak ada lagi yang mau mendegarkan. Ya, lebih baik aku bercerita disini daripada aku harus sakit hati ketika mulutku bercuap-cuap sampai bau jigong menceritakan kisahku tapi tak ada yang peduli. "

" Memang kelihatannya aku ini egois hanya ingin didengarkan dan dipedulikan tapi semampuku aku berusaha untuk mendengarkan orang lain dahulu sebelum ingin di dengar, mempedulikan orang lain dahulu sebelum ingin dipedulikan. Aku ingat kata orang dulu ' Bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan dibalas sesuai yang kita lakukan juga'. Maka dari itu aku mencoba memperbaiki setiap perilaku dulu sebelum menuntut setiap perilaku orang lain."


    Sebenarnya masih banyak goresan luka yang dia goreskan dibuku kecil ini tetapi aku hanya akan memperlihatakan goresan ini.


                                                                      ******

Gimana gimana? CACAT ASLI!
   


0 komentar:

Posting Komentar

 

Meet The Author