Minggu Malam Sendu

             Suatu hari aku berjalan sendiri di tengah malam. Hanya ditemani rintik - rintik hujan dan angin malam yang begitu dingin.Berjalan dengan kepala menunduk dengan perasaan yang berkecamuk. Rasa rindu, sedih, lelah dan sakit kompak bekerja sama untuk memenuhi hati yang pilu ini. Aku tak tahan menahan beban ini, sendiri. Tak ada yang bantu menopang atau sekedar memberikan senyum semangat. 

            Aku merindukan kamu tapi yang kamu rindukan adalah dia. Aku mencintaimu tapi yang kamu cintai adalah dia. Aku selalu berada di sisimu tapi lagi - lagi yang kamu harapkan berada di sisimu adalah dia juga. Mungkin di setiap sisi otakmu hanya menampilkan nama dia tanpa terselip namaku. Seakan tak pernah lelah kamu selalu menceritakan betapa sayangnya kamu sama dia. Seakan tak pernah lelah juga aku selalu menyayangi kamu walaupun sudah tau kamu pasti tidak.  
             
        
         Pernah suatu ketika saat matahari akan terbit, aku memutuskan untuk menyerah mencintai kamu, menyerah mempedulikan kamu dan menyerah untuk bertahan berada di sisimu. Tapi baru matahari terbenam kembali, aku sudah tak tahan. Otak dan hatiku seakan bekerja sama untuk selalu menampilkan nama kamu dan kenangan antara kita -maksudku antara aku dan kamu,aku lupa tak ada kata kita di antara aku dan kamu.
             Sudahlah biarkan rasa ini hilang seakan waktu yang berjalan. Semoga dia yang kamu cinta turut membalas perasaanmu yang tulus seperti persaanku kepada kamu yang juga tulus. Semoga dia yang kamu harap berada di sisimu sadar bahwa ada kamu yang selalu berada di sisinya tanpa berpindah sedetik pun. Sama seperti aku yang selalu berada di sisimu tanpa berpindah sedetik pun dan tanpa mengharapkan balasan apa pun. Aku harap kamu bahagia bersama dia yang selalu kamu cinta.



-Di tulis dengan hati yang sakit.-

                                                       ( Terisnpirasi dari Racikan Kata Dara Prayoga )

0 komentar:

Posting Komentar

 

Meet The Author