Sabtu Malam Syahdu

         Ketika senja mulai datang. Matahari mulai menyudahi cahaya terangnya, bersiap - siap digantikan bulan serta bintang yang memang tak terlalu teterang cahayanya tapi masih terlihat sosok kamu ditengah malam hitam yang pekat. Sosok kamu terlalu bersinar ditengahnya gelap malam yang menyelimuti langit. Sosok kamu selalu berhasil membuat semua mata terperangah.

          Senyum manis memabukanmu selalu sukses membuat jantungku berdegup cepat, sangat. Aroma parfum mu selalu membuat hidungku mengendus - endus seperti kucing yang menghirup aroma khas ikan asin. Ekspresi wajah dan gerak tubuhmu seakan melambai - lambai minta digoda. Yang paling penting, pengetahuan kamu tentang berbagai hal seperti wikipedia bertamasya seakan mengundang untuk selalu bertanya dan pura - pura bodoh. Hhhh!

        Kamu senyum ke siapa malah aku yang membalas senyum manis mu itu. Kamu manggil siapa, malah aku yang menengok tanpa ragu. Kamu berbicara dengan siapa, malah aku yang selalu setia pasang kuping mendengarkan. Kamu pergi tanpa izin malah aku yang kelimpungan mencari kesana kemari. Dasar tak tau malu!

        Maaf ya kalau aku lancang menyebut namanu dalam setiap doa ku, memfotomu diam - diam dan menyimpannya di galeriku, menghadirkan tokoh kamu di setiap malam-malam fantasiku, merindukanmu kala kamu tak kunjung mucul di sekolah dan diseluruh media sosialmu dan mencintaimu seluruh utuh tanpa bilang - bilang kepadamu.


Depok, diketik disabtu malam syahdu sambil memikirkan kamu dengan senyum yang menggembang.


        


0 komentar:

Posting Komentar

 

Meet The Author