Tepat hari ini, di tempat ini aku mengenal kamu sekaligus jatuh cinta padamu pada pandangan pertama. Yap, sudah 2 tahun lamanya aku menyimpan rapat - rapat perasaan ini. Sosok kamu yang begitu menarik, membuat aku langsung jatuh cinta padamu. Sisi intelektualmu membuat aku makin jatuh terperangkap dalam pesonamu. Menawan, cerdas, manis, humoris, romantis, puitis dan selalu berfikir secara realistis namun tetap optimis. Itu kamu.
Melihatmu dari kejauhan, mendengar suaramu dan selalu berada di dalam jangkauanmu--jika tiba - tiba kamu membutuhkanku, itu sudah cukup bagiku. Kamu tak perlu membalas perasaanku, tugas kamu hanya perlu menikmatinya. Tidak susahkan? Sedangkan aku harus menahan perih sendiri ketika kamu dengan santainya bermesraan dengan kekasihmu yang setiap bulan berganti didepan kedua bola mataku.
Yang aku tau jatuh cinta itu menyenangkan. Selalu membuat jantung berdebar 2x lebih cepat ketika
kamu berada di dekatku. Merasakan kupu - kupu terbang dan cacing - cacing kelaparan di dalam perut ketika kamu memberikan perhatian kecil. Membuat pipi merah merona dan senyum malu - malu ketika kamu menggodaku. Ah sungguh indah. Tapi kenapa yang kurasakan kini malah perih yang tak kunjung menghilang? Dan luka yang tak kunjung mengering? Ah, menyakitkan.
Ternyata yang ku tau hanya definisi tentang 'cinta tanpa jatuh' bukan 'jatuh cinta'. Sekarang aku tau mengapa orang - orang menyebutnya 'jatuh cinta'. Karena ketika kita mencintai seseorang, kita harus siap juga dijatuhkan oleh seseorang yang kita cinta. Yang namanya jatuh pasti bikin sakit, selayaknya jatuh dari ketinggian tanpa ada yang menolong.Nyeri, encok, ngilu!
P.s Tapi tenang aja, aku nggak akan berhenti sayang sama kamu kok. I love you. hehe.
0 komentar:
Posting Komentar